Untuk kamu milenial pilih tinggal di apartemen atau rumah?
Tidak sedikit milenial yang lebih memilih hunian berupa apartemen daripada rumah. Namun tak sedikit di antaranya yang memutuskan membeli rumah. Sebenarnya mana yang lebih baik?
Perencana keuangan Eko Endarto menjelaskan, rumah tapak merupakan aset yang lebih baik dibanding apartemen. Mengapa? Karena harga tanah terus meningkat.
"Untuk hunian pertama, belilah rumah tapak bukan apartemen atau rumah susun. Rumah ada tapaknya lebih baik karena harga tanah akan naik terus secara signifikan," ujar Eko saat menjadi pembicara di CNBC Indonesia, Tendean, Jakarta Selatan.
Eko juga menganjurkan milenial yang masih muda harus berani mengambil risiko. Ambilah rumah dengan harga lebih tinggi ketika pertama kali mencoba membeli properti. Jika memanfaatkan KPR maka sebaiknya yang jangka panjang.
Sebagai contoh, Anda berusia 25 tahun kemudian mengambil rumah dengan jangka waktu cicilan 30 tahun, ini akan meringankan biaya cicilan per bulannya. Meski jima dihitung, cicilan rumah baru selesai pada usia pensiun yakni 55 tahun.
Tidak perlu khawatir karena seiring berjalannya waktu, harga rumah tapak akan terus meningkat mengikuti inflasi. Selain itu, Anda sebenarnya sudah bisa mendapatkan untung pada tahun ke delapan pembelian rumah jika mau dijual.
"Memang di usia 55 tahun baru selesai tapi itu kan rumah yang dia pakai. Selama perjalanan (mencicil) itu dia perlu punya aset lain, seperti apartemen atau rumah lain. Mengapa saya sarankan jangka panjang? KPR itu berbeda ya besaran hutangnya karena selalu dihitung dari sisa hutang kita. Kalau mobil dihitung dari besaran awal. Maka kalau mau jual tahun ke tujuh atau delapan kita sudah untung karena setiap tahun meningkat belum lagi kalau ada tambahan infrastruktur," jelasnya lagi.
Eko menambahkan, beberapa milenial banyak yang bingung apakah membangun rumah sendiri dengan membeli tanah kosong atau beli dari pengembang. Untuk menjawab hal ini, tergantung tujuan awal.
Jika memang mau membeli tanah kosong dan membangun rumah sendiri harus ada berbagai pertimbangan. Memang diakui Eko, tanah tanpa bangunan akan lebih murah harganya tapi kalau beli tanah saja, biaya membangun rumah akan terus naik seiring berjalannya waktu.
Belum lagi bila Anda orang yang tipenya 'sempurna' maka akan sulit mencapai rumah impian jika membangun sendiri karena banyak diliputi ego tapi uang terbatas. Namun ketika membeli dari pengembang juga ada kekurangannya, yakni biaya renovasi lebih mahal dibandingkan bangun dari nol.
"Jadi kalau mau beli tanah saja, harus punya target kapan bangun dan selesainya. Harus jadi nggak boleh ada perubahan rencana. Kalau beli tanah sekaligus rumah dan nggak sesuai harapan, biaya renovasi itu lebih mahal daripada bangun baru," sarannya.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/investment/20181106132611-21-40808/rumah-vs-apartemen-mana-lebih-baik-untuk-milenial
Tidak ada komentar